Negara China meluncurkan misi berawak Shenzhou‑21 menuju stasiun luar angkasa Tiangong bersama empat tikus hitam (dua jantan dan dua betina) sebagai bagian dari eksperimen ilmiah. english.aaj.tv+2Xinhua News+2
Eksperimen ini menandai pertama kalinya China membawa mamalia pengerat ke orbit untuk diteliti mengenai respons tubuh dalam kondisi gravitasi mikro dan ruang tertutup. en.people.cn+1
Detail Eksperimen dan Tujuannya
Tikus-tikus tersebut sudah menjalani pelatihan ketat lebih dari 60 hari untuk memastikan kondisi fisik dan kognitif mereka cocok mengikuti misi luar angkasa. en.gmw.cn
Selama orbit, para ilmuwan akan memantau perilaku tikus, perubahan jaringan dan organ tubuh mereka setelah terpapar kondisi ruang angkasa seperti mikrogravitasi dan radiasi. china.org.cn
China mencantumkan eksperimen ini dalam daftar 27 proyek sains dan aplikasi yang akan dijalankan selama enam bulan di Tiangong. en.people.cn
Relevansi Strategis dan Implikasi Ilmiah
Langkah ini menunjukkan bahwa program ruang angkasa China sudah memasuki tahap lanjutan dalam pemahaman efek ruang angkasa terhadap organisme kompleks. Tikus hitam sebagai mamalia pengerat memberi data penting sebagai analog manusia.
Data eksperimen ini berpotensi memperkuat persiapan China dalam misi jangka panjang seperti pendaratan ke Bulan atau eksplorasi Mars, karena pemahaman adaptasi biologis dalam ruang angkasa menjadi faktor penting.
Secara geopolitik, misi ini juga menegaskan posisi China sebagai kompetitor global di bidang teknologi ruang angkasa, bersaing dengan program negara besar lain dalam aspek penelitian dan eksplorasi manusia.
Tantangan dan Aspek Etika
Meskipun misi ini inovatif, pertanyaan etika muncul terkait penggunaan mamalia dalam eksperimen ruang angkasa dan kondisi kesejahteraan hewan yang terlibat. Komunitas ilmiah internasional mendorong transparansi data dan standar etika tinggi dalam penelitian tersebut.
Dari sisi teknis, pengaruh mikrogravitasi dan radiasi terhadap organisme kompleks seperti mamalia masih belum sepenuhnya dipahami, sehingga penelitian ini menghadapi risiko kegagalan atau hasil yang sulit diinterpretasikan ke manusia.
Kesimpulan
China mengirim empat tikus hitam ke luar angkasa sebagai bagian dari misi Shenzhou-21 di stasiun Tiangong dengan tujuan memahami adaptasi mamalia terhadap kondisi ruang angkasa. Eksperimen ini membawa implikasi ilmiah dan strategis besar, sekaligus memunculkan perdebatan etika serta tantangan teknis yang harus dihadapi ke depan.