Apple baru-baru ini menghadapi tantangan besar terkait peluncuran iPhone Air, model terbaru yang diperkenalkan pada September 2025. Meskipun sukses besar di pasar China, respons pasar global lainnya menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, memaksa Apple untuk meninjau kembali strategi pemasaran dan produksi mereka.
Keberhasilan di China
Di China, iPhone Air mendapatkan sambutan luar biasa. Pre-order perangkat ini dibuka pada 17 Oktober 2025 dan langsung terjual habis dalam hitungan menit di berbagai kota besar seperti Beijing dan Shanghai. Keberhasilan ini sebagian besar didorong oleh dukungan terhadap teknologi eSIM dan desain ultra-tipis perangkat ini. The Times of India
Tantangan di Pasar Global
Namun, di luar China, penjualan iPhone Air tidak menunjukkan hasil yang serupa. Di Amerika Serikat, perangkat ini tersedia dengan mudah dan tidak menciptakan antrian panjang seperti model sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun desain tipis dan fitur eSIM menarik bagi konsumen China, hal tersebut tidak cukup untuk menarik perhatian konsumen di pasar lain. The Economic Times
Langkah Strategis Apple
Menanggapi hasil yang kurang memuaskan ini, Apple memutuskan untuk mengurangi produksi iPhone Air secara signifikan. Sumber dari Nikkei Asia melaporkan bahwa produksi perangkat ini telah dikurangi hingga mencapai “level akhir produksi”, dengan fokus dialihkan ke model iPhone 17 dan iPhone 17 Pro yang lebih populer. The Economic Times
Dampak terhadap Strategi Pasar
Keputusan ini mencerminkan pentingnya memahami preferensi konsumen di setiap pasar. Apple kini harus menyesuaikan strategi pemasaran dan produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen di berbagai wilayah, bukan hanya mengandalkan desain dan fitur global.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Apple berharap dapat memperkuat posisinya di pasar global dan mengoptimalkan penjualan produk mereka di berbagai wilayah.
