Menurut Hashim Djojohadikusumo, memperluas akses internet murah jadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi — setiap tambahan 10% akses internet publik berpeluang menambah hingga 1% pertumbuhan ekonomi nasional. Analisis ini melihat potensi digitalisasi serta tantangan infrastruktur dan kebijakan di Indonesia.
🧠 Inti Pernyataan Hashim
-
Hashim mengatakan bahwa penyediaan internet dengan biaya terjangkau dapat menjadi “penggerak penting” bagi ekonomi. Mistar+1
-
Dia menyebut: “Setiap tambahan 10 persen masyarakat yang memperoleh koneksi internet dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga sekitar 1 persen.” Mistar
-
Dia kemudian memetakan akses internet sebagai salah satu dari empat pilar penggerak ekonomi, bersama pembangunan perumahan, hilirisasi industri, dan program sosial. Media Indonesia+1
Mengapa Internet Murah Bisa Dorong Ekonomi — Menurut Data & Literatur
📈 Akses Internet = Aktivitas Ekonomi Digital
-
Akses internet yang luas memungkinkan lebih banyak orang menggunakan layanan digital — e‑commerce, layanan online, pendidikan jarak jauh, dan pekerjaan remote — yang semuanya bisa menyumbang produktivitas dan penciptaan lapangan kerja.
-
Studi global menunjukkan bahwa konektivitas broadband secara konsisten terkait dengan pertumbuhan ekonomi, penciptaan usaha baru, dan peningkatan produktivitas. arXiv+1
-
Misalnya, penelitian di Inggris menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan broadband mendorong pertumbuhan bisnis lokal. arXiv
🔄 Potensi Efek Multiplier dan Inklusi Digital
-
Internet murah memudahkan lebih banyak orang, termasuk di wilayah pedesaan atau pinggiran, bergabung ke ekonomi digital — sehingga membantu mengurangi kesenjangan akses dan ekonomi. Ini relevan untuk upaya pemerataan pembangunan.
-
Dengan digitalisasi, banyak layanan (pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perdagangan) bisa lebih efisien dan menjangkau lebih luas — mempercepat transaksi, administrasi, dan inovasi usaha kecil-menengah.
Konteks Indonesia & Kenyataan di Lapangan
-
Menurut Hashim, penetrasi internet “efektif” di Indonesia saat ini diklaim masih rendah, sekitar 15% — jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina yang disebut sudah mencapai sekitar 50%. Mistar+1
-
Kekurangan akses ini menahan potensi ekonomi digital nasional. Dengan tingkat penetrasi yang rendah, banyak masyarakat masih sulit ikut serta dalam ekosistem digital dan peluang pertumbuhan yang dibawa oleh internet tetap terbatas.
-
Inisiatif terbaru: perusahaan terkait Hashim disebut memenangkan lelang frekuensi 1,4 GHz, yang memungkinkan penyediaan broadband wireless access (BWA). Kanal ini dianggap sebagai solusi untuk memperluas akses internet, termasuk ke area sulit dijangkau jaringan kabel. Rmol.id+1
Catatan & Tantangan — Kenapa Tidak Cukup “Internet Murah” Saja
-
Infrastruktur: Memasang jaringan (fiber optic, BWA, menara sinyal) butuh investasi besar — hal ini menjadi tantangan, terutama di daerah terpencil. Biaya pembangunan dan pemeliharaan bisa tinggi. Studi global menunjukkan bahwa perlu investasi besar untuk mencapai akses broadband universal. arXiv+1
-
Akses & adopsi: Internet murah saja nggak cukup kalau masyarakat tidak memiliki perangkat, literasi digital rendah, atau layanan pendukung lainnya seperti listrik stabil, edukasi digital, dan regulasi yang mendukung.
-
Kesenjangan wilayah: Area urban relatif mudah dijangkau, tapi area rural/pelosok berisiko tertinggal jika tidak ada komitmen nyata untuk pemerataan akses.
-
Regulasi & kebijakan: Keputusan lelang spektrum, transparansi, dan persaingan sehat di sektor telekomunikasi penting — agar harga internet bisa benar‑benar murah dan layanan merata, bukan malah monopolistik atau oligarkis.
Implikasi Kalau Ide Ini Nyata — Untuk Pemerintah dan Masyarakat
| Dampak Positif | Peluang / Efek |
|---|---|
| Lonjakan aktivitas ekonomi digital | UMKM digital, e‑commerce, startup, layanan online, kerja remote/rentang jauh |
| Pemerataan layanan & kesempatan | Akses pendidikan dan informasi ke wilayah terpencil; inklusi sosial-ekonomi |
| Penciptaan lapangan kerja baru | Di sektor teknologi, layanan digital, dukungan infrastruktur, logistik |
| Meningkatnya efisiensi | Proses administrasi, layanan publik, bisnis jadi lebih cepat & hemat biaya |
| Daya saing global | Dengan infrastruktur digital kuat, Indonesia bisa menarik investasi dan bersaing secara internasional |
Kalau pemerintah (dan swasta) dapat menurunkan biaya internet dan memperluas konektivitas secara merata — dampaknya bisa terasa luas: dari kota hingga desa, dari generasi muda hingga pelaku UMKM.
Kesimpulan
Pernyataan Hashim bahwa internet murah bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga ~1% per tambahan 10% akses masuk akal dari perspektif ekonomi digital. Namun kenyataannya butuh strategi komprehensif: investasi infrastruktur, regulasi adil, literasi digital, dan pemerataan akses. Jika semuanya digelar dengan benar — ya, potensi ekonomi dan sosialnya besar banget.