Maret 15, 2025

Kecanggihan teknologi semakin pesat, dan tidak sedikit inovasi yang dihadirkan oleh perusahaan teknologi besar, salah satunya adalah teknologi DeepSeek. Namun, meskipun DeepSeek menawarkan berbagai manfaat, beberapa negara telah memilih untuk melarang atau membatasi penggunaannya karena kekhawatiran akan privasi, keamanan data, dan potensi penyalahgunaan. Salah satu negara terbaru yang ikut melarang DeepSeek adalah Korea Selatan, yang bergabung dengan beberapa negara lain yang telah mengambil langkah serupa.

DeepSeek, sebuah teknologi canggih yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara mendalam, telah menjadi sorotan karena dapat merekam informasi pribadi secara otomatis tanpa izin eksplisit dari pengguna. Dalam beberapa kasus, kemampuan ini dianggap berpotensi melanggar hak privasi individu dan berisiko disalahgunakan.

Korea Selatan: Negara Terbaru yang Melarang DeepSeek

Pada awal Maret 2025, pemerintah Korea Selatan mengumumkan larangan penggunaan teknologi DeepSeek di seluruh wilayahnya. Keputusan ini datang setelah adanya peningkatan kekhawatiran terkait dengan potensi pelanggaran privasi dan pengumpulan data tanpa izin. Korea Selatan, yang memiliki kebijakan ketat terkait dengan perlindungan data pribadi, menilai bahwa DeepSeek berisiko melanggar undang-undang privasi mereka, yang mengatur bagaimana data pribadi dikumpulkan dan digunakan oleh perusahaan teknologi.

Pemerintah Korea Selatan menekankan bahwa meskipun DeepSeek dapat memberikan manfaat tertentu dalam hal efisiensi dan analisis data, risikonya terhadap privasi individu sangat besar. Oleh karena itu, pihak berwenang memutuskan untuk menghentikan atau membatasi teknologi ini hingga ada pembaruan yang memastikan bahwa penggunaannya mematuhi regulasi privasi yang ketat di negara tersebut.

Negara-Negara Lain yang Telah Melarang DeepSeek

Selain Korea Selatan, ada beberapa negara yang juga telah melarang atau membatasi penggunaan teknologi DeepSeek karena alasan serupa. Berikut adalah daftar negara yang telah mengambil langkah tersebut:

  1. Amerika Serikat Meskipun teknologi DeepSeek mendapat sambutan yang positif di banyak sektor, beberapa negara bagian di Amerika Serikat mulai memberlakukan batasan ketat pada penggunaannya. Negara-negara seperti California telah mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan DeepSeek pada perangkat yang mengumpulkan data pribadi tanpa izin eksplisit. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai keamanan siber dan potensi penyalahgunaan data pribadi yang bisa digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

  2. Jerman Di Eropa, Jerman menjadi negara pertama yang melarang DeepSeek pada tahun 2024. Jerman memiliki undang-undang General Data Protection Regulation (GDPR) yang sangat ketat dalam hal pengelolaan dan penggunaan data pribadi. DeepSeek yang mengumpulkan data secara terus-menerus dianggap berisiko melanggar ketentuan privasi di negara tersebut. Pemerintah Jerman tidak hanya melarang penggunaan teknologi ini di sektor publik, tetapi juga di sektor swasta yang beroperasi di dalam negeri.

  3. China China adalah negara yang awalnya menerima teknologi DeepSeek dengan tangan terbuka. Namun, pada akhir 2024, pemerintah China memutuskan untuk menangguhkan penggunaan teknologi tersebut di beberapa sektor, terutama di industri yang melibatkan pengumpulan data sensitif. Meski negara ini dikenal dengan pengawasan teknologi yang ketat, masalah terkait kontrol data pribadi dan pengaruh luar terhadap keamanan nasional menjadi alasan utama di balik keputusan ini.

  4. India Negara dengan populasi terbesar kedua di dunia, India, juga mengambil langkah tegas terkait penggunaan DeepSeek. Badan Perlindungan Data Pribadi di India memperingatkan bahwa DeepSeek berisiko mengakses data pribadi tanpa izin yang jelas dari individu. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi, India akhirnya melarang penggunaan teknologi ini di sektor publik dan meminta perusahaan teknologi untuk mematuhi regulasi privasi yang berlaku.

  5. Australia Australia termasuk salah satu negara yang mengikuti jejak negara-negara besar lainnya dengan mengeluarkan regulasi yang membatasi penggunaan DeepSeek. Pemerintah Australia memperkenalkan undang-undang yang memerlukan transparansi penuh mengenai pengumpulan data oleh perangkat yang menggunakan teknologi ini. DeepSeek dianggap berpotensi melanggar hak-hak pribadi warganya, sehingga penggunaan teknologi ini tidak diizinkan kecuali dengan regulasi yang lebih ketat.

Alasan di Balik Larangan DeepSeek

Keputusan untuk melarang teknologi seperti DeepSeek umumnya dipicu oleh beberapa faktor utama yang berkaitan dengan keamanan data dan privasi individu, antara lain:

  1. Penyalahgunaan Data
    Kemampuan DeepSeek untuk mengumpulkan informasi secara mendalam tanpa izin eksplisit dapat menyebabkan penyalahgunaan data pribadi. Banyak negara khawatir bahwa data yang terkumpul bisa jatuh ke tangan yang salah, seperti pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.

  2. Pelanggaran Privasi
    Beberapa negara, seperti Jerman dan Korea Selatan, sangat ketat dalam melindungi privasi warganya. Penggunaan teknologi yang dapat mengakses dan menganalisis data pribadi tanpa kontrol yang tepat dapat menyebabkan pelanggaran besar terhadap privasi individu.

  3. Keamanan Siber
    Selain masalah privasi, ada juga kekhawatiran tentang potensi kerentanannya terhadap serangan siber. DeepSeek yang mengumpulkan dan menyimpan sejumlah besar data pribadi bisa menjadi target yang menguntungkan bagi peretas, yang berisiko mengekspos data sensitif.

  4. Kurangnya Transparansi
    Beberapa negara menuntut transparansi yang lebih besar dari perusahaan yang menggunakan teknologi ini. Mereka ingin memastikan bahwa pengguna memiliki kontrol penuh terhadap data yang mereka berikan dan bisa memahami bagaimana data mereka digunakan.

Masa Depan DeepSeek dan Pengaruhnya pada Industri Teknologi

Meskipun sejumlah negara telah melarang atau membatasi penggunaan teknologi DeepSeek, teknologi ini masih memiliki potensi besar dalam berbagai industri, termasuk kesehatan, e-commerce, dan analisis data besar. Beberapa perusahaan teknologi besar masih berupaya untuk menyesuaikan teknologi ini dengan regulasi yang ada, sehingga mereka bisa kembali menggunakannya di negara-negara yang melarangnya.

Sebagai alternatif, perusahaan yang mengembangkan teknologi serupa perlu memastikan bahwa mereka lebih transparan dalam penggunaan data, menawarkan kontrol yang lebih besar kepada pengguna, dan memastikan bahwa data yang dikumpulkan diamankan dengan ketat untuk memenuhi standar privasi yang tinggi.

Kesimpulan

Keputusan beberapa negara untuk melarang teknologi DeepSeek menunjukkan bahwa meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, ada banyak tantangan terkait dengan privasi dan keamanan data yang harus dihadapi. Negara-negara seperti Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat menyoroti pentingnya melindungi hak-hak pribadi individu dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi. Untuk masa depan, perusahaan-perusahaan teknologi akan semakin dihadapkan pada tantangan besar untuk menyeimbangkan inovasi dan perlindungan data agar dapat tetap relevan di pasar global.